Kampung Syukur kembali diselenggarakan oleh SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya. Kamp yang memfokuskan
kegiatan di luar ruangan ini telah berlangsung sejak Senin (29/7) hingga Jumat (13/9) mendatang. Kampung
Syukur bertempat di Griya Samadhi Vincentius (GSV) Prigen dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X
yang dibagi dalam 12 kloter. Setiap kloter berisi satu kelas dan mengikuti kegiatan Kampung Syukur selama tiga
hari dua malam.

Sebelum berangkat menuju GSV, peserta didik terlebih dahulu merayakan Ekaristi di kapel sekolah serta
mendapat pengarahan dari Romo dan Wali Kelas. Di GSV, peserta didik dibagi dalam beberapa tenda dan
kelompok secara acak untuk menjalankan aktivitas selama acara berlangsung. Tujuannya agar terjalin ikatan
persahabatan dan kekompakkan antar teman sekelas.

Ada beberapa hal menarik di Kampung Syukur, salah satunya adalah aktivitas memasak. Setiap tenda diminta
menunjuk satu orang yang bertugas untuk berbelanja ke pasar. Cara mendapatkan dana untuk berbelanja pun
unik. Masing-masing ketua tenda harus membuat visi dan misi yang konkret dan mempresentasikannya
semenarik mungkin. Semakin baik isi visi misi dan penyampaiannya, maka semakin besar dana yang
didapatkan. Saat berbelanja, yang bertugas harus mencatat dengan rinci harga dan jenis bahan makanan yang
dibeli lalu mempertanggung jawabkannya kepada pendamping dari tim Yayasan Kasih Bangsa Surabaya (YKBS)
sebagai tim Pembina Kampung Syukur. Sedangkan anggota tenda yang tidak berbelanja bertugas memasak
hingga menyiapkan peralatan memasak lainnya. Aktivitas belanja dan memasak sendiri mengajarkan peserta
didik untuk mandiri dan mensyukuri hasil kerjanya.

Wakil Kepala Sekolah bidang Spiritualitas, Drs. Ch. Tavip Yudianto mengatakan, sekolah menyelenggarakan
Kampung Syukur guna melatih pribadi siswa. “Tujuannya ya agar peserta didik mau melihat dan keluar dari zona
nyaman. Selain itu juga menyadari anugerah Tuhan yang luar biasa dalam hidupnya, mensyukuri apa yang
dimiliki dan didapat selama ini,” ujarnya. Melalui kegiatan Kampung Syukur, sekolah berharap peserta didik
mampu mengikuti proses belajar mengajar di kelas dengan rasa syukur.

Reference

https://smakstlouis1sby.sch.id/kampung-syukur-belajar-keluar-dari-zona-nyaman/